Kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan terbagi menjadi 17 Resort Wilayah sebagai unit manajemen terkecil untuk memudahkan dalam pengelolaan kawasan khususnya untuk mengumpulkan data dan informasi di lapangan. Hal ini berdasarkan pada Surat Direktur Jenderal PHKA No. S.295/IV-KKBHL/2011 tanggal 27 Juni 2011 perihal Pengelolaan Berbasis Resort di 50 Taman Nasional dan Surat Keputusan Kepala Balai Besar TNBBS No. SK. 49/BBTNBBS-2/2013 tentang Tim Kerja Pelaksanaan Resort Based Management (RBM ) pada Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.
Adanya peningkatan kapasitas kelembagaan unit terkecil (resort) merupakan salah satu upaya pembenahan ke dalam terhadap suatu pengelolaan kawasan konservasi yang diharapkandapat mengatasi dan mengantisipasi permasalahan pengelolaan kawasan yang ada. Sebagaimana diketahui, bahwa ujung tombak dari suatu keberhasilan pengelolaan Taman Nasional terletak pada peran petugas lapangan (resort), dalam melakukan berbagai kegiatan operasional pengelolaan kawasan sampai dengan pendekatan sosial kepada masyarakat.
Bila dilihat dari potensi yang ada, Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BBTNBBS) memiliki banyak potensi baik berdasarkan karakteristik wilayah maupun SDM yang bisa diberdayakan untuk memperkuat terlaksananya RBM (Resort Best Management). Salah satu potensi yang ada berupa ekosistemnya. EkosistemTNBBS disusun oleh tipe-tipe ekosistem yang cukup lengkap mulai ekosistem rawa, estuaria, hutan pantai, hutan hujan dataran rendah, hutan hujan bukit, hutan hujan pegunungan bawah sampai hujan pegunungan tinggi dimana yang paling luas tersebar adalah hutan hujan dataran rendah yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dan keberadaannya terancam akibat berbagai aktivitas illegal manusia seperti perambahan hutan, illegal logging, perburuan liar dan sebagainya.Potensi flora di dalam kawasan TNBBS telah teridentifikasi sebanyak 514 jenis pohon dan tumbuhan bawah dari famili antara lain Dipterocapaceae, Lauraceae, Myrtaceae, Fagaceae, Annonaceae, Rosaceae, Zingibberaceae, dan lain-lain serta 126 jenis anggrek, 26 jenis rotan, dan 15 jenis bambu. Kawasan ini merupakan habitat bagi jenis-jenis tumbuhan berbunga unik, langka, dan masih ada dalam proses evolusi yaitu Bunga Rafflesia f(Rafflesia sp), dan 2 jenis bunga bangkai masing-masing Amorphophallus titanium, dan Amorphophallus deculsivae.