Mengevaluasi peran megafauna karismatik sebagai spesies payung untuk keanekaragaman spesies mamalia terestrial di SumatraSumatera memiliki beberapa mega fauna karismatik seperti orangutan, harimau, badak dan gajah. Namun, apakah keempat mega fauna tersebut benar-benar dapat menjadi spesies payung alias spesies yang apabila dikonservasi dapat menguntungkan spesies lain yang berada di habitatnya karena area jelajahnya yang luas? Topik inilah yang dipaparkan pada “Science Lunch Talk” yaitu diskusi ilmiah bulanan untuk membahas penelitian yang dilakukan oleh staf WCS – Indonesia Program.Diskusi ilmiah ini diselenggarakan pada Rabu, 14 Maret 2018, bertemakan “Umbrella Effects of Sumatra’s ‘Big Four’”. Diskusi ilmiah kali ini disampaikan oleh Marsya Sibarani, staf WCS pada Program Sumatera. Penelitian yang dilakukan Marsya bertujuan untuk mengevaluasi peran megafauna karismatik sebagai spesies payung untuk konservasi keanekaragaman spesies mamalia terestrial di Sumatra. Lebih lanjut, Marsya menjelaskan bahwa penelitiannya menilai representasi spesies mamalia lain dari tiga sisi: kekayaan jenis, hubungan filogenetis, dan sisi fungsional dari satwa tersebut bagi lingkungan. Kombinasi ketiganya di menentukan representasi area prioritas konservasi yang berada dalam wilayah jelajah spesies megafauna karismatik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa habitat harimau bertumpang-tindih paling banyak dengan spesies mamalia lainnya. Artinya, jika kita melindungi habitat harimau, kita juga dapat menyelamatkan spesies mamalia lain. Namun, ditemukan juga wilayah prioritas bagi konservasi mamalia yang berada di luar habitat keempat spesies tersebut. Selain itu, tidak semua wilayah jelajah spesies megafauna karismatik ini masuk ke dalam kawasan konservasi. Akan tetapi, penelitian ini belum mempertimbangan taksa spesies lainnya selain mamalia, serta faktor biaya atau cost yang diperlukan dalam melakukan konservasi. Misalnya, area yang memiliki status area bukan kawasan konservasi dan dekat dengan pemukiman penduduk, tentunya akan tidak mudah melakukan usaha konservasi disana. “Selain melakukan proteksi habitat spesies megafauna karismatik tersebut, saya juga merekomendasikan pentingnya melindungi area prioritas di luar habitat spesies megafauna karismatik dalam rangka melindungi keanekaragaman mamalia terestrial di Sumatra,” pungkas Marsya.